LAGU DANGDUT

Kali ini saya akan membagikan lagu dangdut kepada anda,
sipa sih yang tidak tau lagu dangdut, apalagi kalau dengerin lagu
dangdut sambil ditemani kopi, wah mantap sekali, udah deh tidak usah panjang lebar
langsung aja saya kasih link downloadnya dibawah ini.

Klik Link Dibawah ini
1. Ganesha 1 (194 MB)
DOWNLOAD

2. Ganesha 2 (169 MB)
DOWNLOAD

3. Ganesha 3 (170 MB)
DOWNLOAD

Teks Sumpah Pemuda dan Teks Dekrit Presiden



SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928 
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel


TEKS DEKRIT PRESIDEN 6 JULI 1959

DEKRIT PRESIDEN
Dengan Rachmat Tuhan Jang Maha Esa.
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI
ANGKATAN PERANG.

Dengan ini menjatakan dengan chidmad :
            Bahwa andjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada   Undang-
undang Dasar 1945,  jang disampaikan kepada segenap Rakjat Indonesia dengan
Amanat Presiden pada tanggal 22 April 1959,   tidak memperoleh keputusan dari
Kontitunte sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang  Dasar  Sementara;
            Bahwa berhubungan dengan perjataan sebagai terbesar Anggota-anggota Sidang
Pembuat Undang-undang Dasar untuk tidak menghadiri lagi sidang, Konstituante
tidak mungkin lagi mendjalankan tugas jang dipertjajakan oleh Rakjat kepadanja ;
            Bahwa hal demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraan jang memba-
hajakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa dan Bangsa, serta merintangi
pembangunan semesta untuk mentjapai masyarakat jang adil dan makmur ;
Bahwa dengan dukungan bagian terbesar Rakjat Indonesia dan didorong oleh
kejakinan kami sendiri, kami terpaksa menenpuh satu-satunja djalan untuk menjela-
matkan Negara Proklamasi ;
            Bahwa kami berkejakinan bahwa Piagam Djakarta tertanggal 22 Djuni 1945
mendjiwai Undang-undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian-
kesatuan dengan konstitusi tersebut :
            Maka atas dasar-dasar tersebut diatas,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI
ANGKATAN PERANG.

Menetapkan pembubaran Kostituante ;
            Menetapakan Undang-undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap Bangsa In-
donesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan
Dekrit ini, dan tidak berlakunja lagi Undang-undang Dasar Sementara.
            Pembentukan madjelis permusjawaratan Rakjat Sementara, Jang terdiri atas
Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan untusan-untusan dari da-
erah-daerah dan golongan-golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara akan diselenggarakan dalam waktu jang  sesingkat-singkatnja.

Ditetapkan di  :  Djakarta
Pada tanggal  : 5 Djuli 1959.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA
TERTINGGI ANGKATAN PERANG,

S  O  E  K A  R  N  O









ISI TEKS SUPER SEMAR
SURAT PERINTAH
I. Mengingat:
1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun Internasional
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966
II. Menimbang:
2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja
III. Memutuskan/Memerintahkan:
Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:
1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.
2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.
3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.
IV. Selesai.
Djakarta, 11 Maret 1966

Isi TRITURA
Dalam kesempatan itu, pada tanggal 12 Januari 1966 di depan halaman gedung DPR-GR mereka mengajukan tiga tuntutan yang kemudian dikenal dengan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) kepada pemerintah. Berikut ini isi Tritura.
TRI TURA

1) Bubarkan PKI.

2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI.

3) Turunkan harga perbaikan ekonomi.

DAFTAR LAGU

DAFTAR ISI LAGU
1. Remix Lampung

2. Koplo

3. Dangdut

ARTIKEL PENYIMPANGAN SOSIAL



A.  PENYIMPANGAN SOSIAL
1.    PENGERTIAN
Penyimpangan social adalah tindakana seseorang yang tidak sesuai dengan nila dan norma social. Contoh : pembunuhan, perampokan dsb.

2.    BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN
Ada 2 bentuk penyimpangan social, yaitu :
a.       Penyimpangan primer adalah penyimpangan dimana pelaku masih bisa diterima lagi oleh masyarakat. Penyimpangan ini bersifat termporer. Contoh : melanggar rambu-rambu lalu lintas.
b.      Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan dimana pelaku sulit diterima masyarakat. Penyimpangan ini yang pada umumnya sering disebut penyimpangan social dalam masyarakat. Contoh : Pembunuhan, pencurian dsb.

3.      SIFAT-SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 2 sifat penyimpangan social,yakni :
a.       Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik. Contoh : Emansipasi wanita
b.      Penyimpangan negative adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih buruk. Contoh : pembunuhan, pencurian dsb.

4.      PENYIMPANGAN DI LIHAT DARI PENYEBABNY
a.       Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna, ada 2 pengertian adalah :
·      Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan dimana terjadi ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan agen-agen sosialisasi dalam masyarakat. Contoh : merokok di sekolah tidak diperbolehkan, akan tetapi dalam kelompok bermain orang yang tidak merokok di jauhi teman-teman.
·      Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan akibat meniru perilaku yang salah dari teladan dari pimpinan yang salah. Contoh : korupsi atasan yang ditiru bawahannya.
b.      Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang, ada 2 pengertian adalah :
·         Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang adalah apabila terdapat perbedaan pandangan masa lalu dengan masa sekarang. Misal : Zaman dahulu korupsi adalah tindakan yang tercela tetapi masa sekarang dianggap hal yang wajar.
·         Penyimpangan akibat sub budaya yang menyimpang adalah apabila seseorang belajar pada kelompok yang menyimpang. Contoh : Ali masuk ke Gank Motor, kawasan kumuh dan kawasan prostitusi.

5.      MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 macam penyimpangan social adalah :
a.       Kejahatan atau kriminalitas  adalah tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan hokum.
Ada 5 jenis kejahatan, yakni :
·         Crime without victim atau kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
·         Kejahatan Terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hokum. Misal : komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
·         Kejahatan Kerah Putih (White collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan  orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Misal : Korupsi, Kolusi.
·         Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) adalah kejahatan di lakukan orang-orang golongan rendah. Misal : Mencuri jemuran, sandal di masjid dsb.
·         Penyimpangan Korporat adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misal : Perusahaan membuang limbah beracun.
b.      Penyimpangan Seksual  adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Misal : Lesbian, Perzinahan, homoseksual dsb.
c.       Konsumsi berlebihan adalah penggunaan barang yang melebihi aturan yang semestinya. Misal : Narkoba dan alkoholisme.
d.      Penyimpangan gaya hidup
adalah penyimpangan disebabkan oleh gaya hidup yang lain dari biasanya. Contoh : Eksentrik/Aneh (misal : lelaki beranting, cewek berambut pendek) dan arogansi/sombong (misal : sombong dengan kekayaan, kepandaian dsb.) 

B.  PENGENDALIAN SOSIAL
1        PENGERTIAN
Pengendalian social (social control) adalah upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat (social equilibrium).
Tujuan pengendalian sosial adalah mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
Pengertian para ahli
1.    Berber
Pengendalian social adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2.    Roucek dan Warrant
Pengendalian social adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.


2.      CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa cara untuk mengenalikan anggota masyarakat agar tidak melakukan penyimpangan, yakni :
1.      Pengendalian persuasive
Adalah pengedalian social dengan cara mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pegendalian persuasive dibagi 2, yakni :
·         Lesan
adalah pengendalian social dengan mengajak orang menaati aturan dengan berbicara langsung dengan bahasa lisan (verbal).
·         Simbolik
adalah pegendalian dilakuka dengan tulisan , spanduk, iklan layanan masyarakat dsb.
2.      Pengendalian social koersif
Adalah pengedalian social yang menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
3.      Pengendalian preventif adalah pengendalian social dengan cara memberi imbalan atas tindakannya agar sesuai dengan aturan masyarakat.
4.      Pengendalian Represif
Adalah pengendalian social dengan tujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya pelanggaran.

3.    ALAT ATAU JENIS UNTUK MENGENDALIKAN SOSIAL
1.      Desas-desus atau gossip Adalah kabar angin atau kabar burung yang menyajikan fakta belum tentu kebenarannya.
2.      Teguran Adalah perigatan kepada seseorang yang melakukan penyimpangan.
3.      Sosialisasi Adalah proses sosialisasi dengan memberikan ajuran secara terus menerus.
4.      Tekanan Sosial Adalah memberika sanksi kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
5.      Hukuman  Adalah menjatuhkan sanksi. Sanksi bersifat positif berisikan imbalan (reward), sedangkan sangsi bersifat negatif berarti hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.

4.    LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa lembaga yang berperan penting dalam pengendalian social, yakni :
1.      Polisi
Adalah lembaga formal yang bertugas memlihara keamanan da ketertiban, mecegah dan mengatas perilaku menyimpang anggota masyarakat sehingga tercptanya ketertiban dalam masyarakat.
2.      Pengadilan
Adalah lembaga formal yang memberika sanksi tegas kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
3.      Adat
Adalah lembga social dalam masyarakat tradisional yang bertugas menegakkan berbagai aturan yang sudah menjadi kebiasaan/tradisi masyarakat.
4.      Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa, sehingga ia dihormati da disegai masyarakat.

C.  Penerapan Sosiologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Penerapan ilmu sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat mempunyai empat macam kegunaan, yaitu sebagai berikut :
1.      Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Bidang Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kebuthan masyrakat secara ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya hambatan. Perencanaan sosial merupakan kegiatan yang sifatnya preventif. Secara umum kegunaan sosiologi mempunyai kegunaan dalam proses perencanaan sosial, yaitu :
·         Sosiologi memahami perkembnagan kebudayaan masyarakat.
·         Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan penemuan baru terhadap masyarakat.
·         Sosiologi memillki disiplin ilmiah yang di dasarkan pada obyektifitas.
·         Dengan berpikir sosiologis maka perencanaan sosial dapat di manfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemauan masyarakat ditinjau dari perkembangn masyarakat.
·         Menurut pandangan sosiologi perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat.
2.      Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Bidang Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan berupa :
·         Pemahaman terhadap pola perilaku masyarakat.
·         Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul di masyarakat.
·         Kemampuan melihat kecenderungan - kecenderungan arah perubahan pola perilaku anggota masyarakat.
·         Kehati – hatian dalam menjaga pemikiran yang rasioal.
·         Memahami simbol kata dan kode serta istilah yang di gunakan oleh masyrakat.
3.      Penerapan pengetahuan Sosiologi Dalam Bidang Pembangunan
Dalam bidang pembangunan, sosiologi sangat diperlukan dalam hal penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat.
4.      Penerapan Pengetahuan Dalam Bidang Masalah Pemecahan Masalah Sosial
Munculnya masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial timbul dari kekurangan – kekurangan yang ada dalam diri manusia atau kelopok sosial yang bersumber pada faktor :
·         Psikologis misalnya : penyakit saraf / mental, kasus bunuh diri, disorganisasi jiwa.
·         Kebudayaan misalnya : kejahatan, perceraian, kenakalan remaja dll.
·         Ekonomis misalnya : kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
·         Biologis misalanya : wabah penyakit menular.

Pemakaian Metode Sosiologi
Dalam masyarakat metode sosiologi yang dipergunakan, antara lain sebagai berikut :
1.      Metode statistik untuk menunjukkan hubungan – hubungan dan pengaruh – pengaruh serta memperkecil masalah sepihak.
2.      Metode empiris untuk mempelajari masalah yang nyata dalam masyarakat.
3.      Metode experimen untuk menguji pengaruh proses perubahan pola kehidupan masyarakat.
4.      Metode studi kasus untuk meneliti kebenaran – kebenaran peristiwa – peristiwa tertentu.
5.      Metode fungsionalisme untuk meneliti kegunaan – kegunaan lembaga masyarakat dan struktur sosial dalam masyarakat.
6.      Metode survei lapangan untuk memperoleh data yang ada pada kehidupan masyarkat secara langsung .
7.      Metode partisipasi untuk meneliti secara mendalam tentang kehidupan kelompok.
8.      Metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian mengenai masalah – masalah kemasyarakatan.
9.      Metode induktif untuk mempelajari suatu gejala khusus dalam upaya memperoleh kaidah – kaidah yang berlaku umum.
10.  metode deduktif untuk memanfaakan kaidah – kaidah yang bersifat umum yang di pelajari dalam keadaan khusus.

Peran Sosiologi Terhadap Fenomena Sosial Budaya
Peran sosiologi dalam menganalisis fenomena sosial budaya yang ada di masyarakat antara lain sebagai berikut :
a.       Mengidentifikasi fenomena budaya di masyarakat.
Jika di tinjau dari perwujudannya unsur budaya merupakan fenomena budaya i masyarakat di bendakan menjadi tiga yaitu :
·         Kebudayaan fisik kebendaan
·         Sistem ilmu pengetahuan dan penelitian
·         Sistem nilai budaya atau adat isriadat sebagai kbudayaan abstrak.
b.      Menghadapi fenomena budaya di masyarakat.
Keragaman budaya harus menyadarkan kia bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya dari masyarkat lain.

 
Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates